Skuadra Pidie United menjadi kampiun Liga Aceh Seri 2010 Primer setelah menaklukkan Meulaboh United dengan skor, 1-0 dalam partai final di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (30/1) malam. Sedangka,n Achbar FC Aceh Besar menempati juara III setelah membungkam Lhokseumawe City dengan skor, 2-1, Minggu (30/1) petang.
Pertandingan final tadi malam turut disaksikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Ketua KONI Aceh Zainuddin Hamid, Kadispora Aceh Hasan Basri, Bupati dan Wakil Bupati Pidie, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Partai pamungkas itu benar-benar dimanfaatkan kedua tim untuk menunjukkan kemampuan terbaik yang mereka miliki guna mewujudkan ambisi menaklukkan lawannya. Apalagi, kedua tim datang dengan semangat tinggi untuk tampil sebagai penguasa baru Liga Aceh. Ambisi ini langsung terpampang lewat aksi kedua tim yang saling menyerang sejak pluit pertama dibunyikan Wasit AFC asal Aceh, Suaidi Yunus.
Tekad mengincar takhta juara membuat para pemain kedua tim punya semangat membara untuk membela daerahnya. Sebab, ini merupakan kesempatan terakhir mereka mewujudkan impian itu dengan tampil habis-habisan. Namun, serbuannya yang dilancarkan kedua tim tidak mudah merobek gawang lawannya. Rapatnya pertahanan yang dibangun awak Pidie dan kubu Meulaboh membuat pertarungan di babak pertama harus diselesaikan tanpa gol.
Serbuan gencar kembali dilakukan awak Pidie dan Meulaboh guna memecah kebutuan gol. Pergerakan kedua tim untuk menekan lawannya makin menambah persaingan yang cukup alot. Akhirnya, gol yang dinantikan ribuan penonton berhasil dicetak oleh Pidie United lewat jasa Akmal di menit 58. Keunggulan tim yang dimanajeri Wahidin ‘Buyung’ Usman dan Pelatih M Daud ini justru menambah ketat persaingan menuju tangga juara.
Apalagi, armada Meulaboh yang dimanajeri Harbi dan Pelatih Joel Fadhly tidak tinggal diam dan berusaha untuk membalas. Tekanan tim berjuluk ‘Laskar Teuku Umar’ itu mendapat perlawanan dari skuadra Pidie yang berambisi menjaga keunggulannya. Kondisi ini makin membuat ketatnya laju serangan yang dilancarkan kedua tim. Tapi, berbagai tekanan yang silih berganti gagal merubah marka, 1-0 yang tetap bertahan hingga wasit mengakhiri pertandingan. Kemenangan tersebut mengukuhkan Pidie United sebagai juara baru Liga Aceh.
Achbar peringkat ketiga
Persaingan ketat juga mewarnai perebutan juara III antara Achbar FC Aceh Besar melawan Lhokseumawe City. Apalagi, kedua tim juga ingin merebut posisi III setelah tersingkir di partai semifinal. Dalam pertandingan yang dipimpin Wasit Faizal, sore kemarin, Lhokseuamwe City membuka gol pertama melalui titik penalti yang berhasil dieksekusi Aidil Wahyuni di mneit 24. Keunggulan tim yang dimanajeri Faisal Amsa dan Pelatih Sarifuddin Gana ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Achbar FC yang dibesut Yusbar kembali tampil menyerang untuk membalas ketinggalannya. Sejumlah peluang pun lahir untuk membuka kesempatan menyamakan kedudukan. Ternyata gol yang dinantikan pasukan Aduen Mukhlis ini tercipta di menit 50 lewat tendangan keras Muhammad Reza di menit 50. Keseimbangan ini makin membuat kubu Achbar bertambah semangat. Gol kedua Achbar pun kembali lahir di menit 64 lewat sundulan Fajar Afriadi.
Sebenarnya, Lhokseumawe City punya peluang untuk membalas setelah pemain Achbar, Haris diusir wasit di menit 87 akibat menanduk lawan usai perselisihan kecil yang diawali benturan. Namun, sang juru taktik Yusbar langsung mengintruksi anak asuhnya untuk bertahan demi menjaga keunggulan sambil melihat peluang serangan balik. Akhirnya, tekanan awak Lhokseumawe City gagal membalas hingga laga usai.
Atas keberhasilan meraih juara, Pidie United berhak atas uang pembinaan Rp 50 juta, juara II Meulaboh United Rp 30 juta, juara III Achbar FC Rp 20 juta, juara IV Lhokseumawe City Rp 10 juta. Sementara itu, pemain terbaik kompetisi Liga Aceh Seri 2010 Primer dinobatkan kepada Nanda Yuliska Putra dari Meulaboh United, topskor dipegang M Ikbal dari Aceh Utara United, dan tim terbaik Angkit FC Aceh Tenggara.
Pertandingan final tadi malam turut disaksikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Ketua KONI Aceh Zainuddin Hamid, Kadispora Aceh Hasan Basri, Bupati dan Wakil Bupati Pidie, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Partai pamungkas itu benar-benar dimanfaatkan kedua tim untuk menunjukkan kemampuan terbaik yang mereka miliki guna mewujudkan ambisi menaklukkan lawannya. Apalagi, kedua tim datang dengan semangat tinggi untuk tampil sebagai penguasa baru Liga Aceh. Ambisi ini langsung terpampang lewat aksi kedua tim yang saling menyerang sejak pluit pertama dibunyikan Wasit AFC asal Aceh, Suaidi Yunus.
Tekad mengincar takhta juara membuat para pemain kedua tim punya semangat membara untuk membela daerahnya. Sebab, ini merupakan kesempatan terakhir mereka mewujudkan impian itu dengan tampil habis-habisan. Namun, serbuannya yang dilancarkan kedua tim tidak mudah merobek gawang lawannya. Rapatnya pertahanan yang dibangun awak Pidie dan kubu Meulaboh membuat pertarungan di babak pertama harus diselesaikan tanpa gol.
Serbuan gencar kembali dilakukan awak Pidie dan Meulaboh guna memecah kebutuan gol. Pergerakan kedua tim untuk menekan lawannya makin menambah persaingan yang cukup alot. Akhirnya, gol yang dinantikan ribuan penonton berhasil dicetak oleh Pidie United lewat jasa Akmal di menit 58. Keunggulan tim yang dimanajeri Wahidin ‘Buyung’ Usman dan Pelatih M Daud ini justru menambah ketat persaingan menuju tangga juara.
Apalagi, armada Meulaboh yang dimanajeri Harbi dan Pelatih Joel Fadhly tidak tinggal diam dan berusaha untuk membalas. Tekanan tim berjuluk ‘Laskar Teuku Umar’ itu mendapat perlawanan dari skuadra Pidie yang berambisi menjaga keunggulannya. Kondisi ini makin membuat ketatnya laju serangan yang dilancarkan kedua tim. Tapi, berbagai tekanan yang silih berganti gagal merubah marka, 1-0 yang tetap bertahan hingga wasit mengakhiri pertandingan. Kemenangan tersebut mengukuhkan Pidie United sebagai juara baru Liga Aceh.
Achbar peringkat ketiga
Persaingan ketat juga mewarnai perebutan juara III antara Achbar FC Aceh Besar melawan Lhokseumawe City. Apalagi, kedua tim juga ingin merebut posisi III setelah tersingkir di partai semifinal. Dalam pertandingan yang dipimpin Wasit Faizal, sore kemarin, Lhokseuamwe City membuka gol pertama melalui titik penalti yang berhasil dieksekusi Aidil Wahyuni di mneit 24. Keunggulan tim yang dimanajeri Faisal Amsa dan Pelatih Sarifuddin Gana ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Achbar FC yang dibesut Yusbar kembali tampil menyerang untuk membalas ketinggalannya. Sejumlah peluang pun lahir untuk membuka kesempatan menyamakan kedudukan. Ternyata gol yang dinantikan pasukan Aduen Mukhlis ini tercipta di menit 50 lewat tendangan keras Muhammad Reza di menit 50. Keseimbangan ini makin membuat kubu Achbar bertambah semangat. Gol kedua Achbar pun kembali lahir di menit 64 lewat sundulan Fajar Afriadi.
Sebenarnya, Lhokseumawe City punya peluang untuk membalas setelah pemain Achbar, Haris diusir wasit di menit 87 akibat menanduk lawan usai perselisihan kecil yang diawali benturan. Namun, sang juru taktik Yusbar langsung mengintruksi anak asuhnya untuk bertahan demi menjaga keunggulan sambil melihat peluang serangan balik. Akhirnya, tekanan awak Lhokseumawe City gagal membalas hingga laga usai.
Atas keberhasilan meraih juara, Pidie United berhak atas uang pembinaan Rp 50 juta, juara II Meulaboh United Rp 30 juta, juara III Achbar FC Rp 20 juta, juara IV Lhokseumawe City Rp 10 juta. Sementara itu, pemain terbaik kompetisi Liga Aceh Seri 2010 Primer dinobatkan kepada Nanda Yuliska Putra dari Meulaboh United, topskor dipegang M Ikbal dari Aceh Utara United, dan tim terbaik Angkit FC Aceh Tenggara.
